Menulis adalah hal yang sangat menyenangkan sekaligus membosankan.
Tetapi menulis membuat seseorang lebih kreatif dan aktif dalam menangkap hal yang baru di sekitarnya.
Bagi seseorang yang hobi menulis biasanya seseorang yang suka menekuni atau sedang membuat novel,cerpen/cerita pendek dan seorang pembuat artikel.
Tips Menulis:
Tetapi menulis membuat seseorang lebih kreatif dan aktif dalam menangkap hal yang baru di sekitarnya.
Bagi seseorang yang hobi menulis biasanya seseorang yang suka menekuni atau sedang membuat novel,cerpen/cerita pendek dan seorang pembuat artikel.
Tips Menulis:
Saya sedang menulis buku, tetapi saya menemui
kesulitan pada bagian akhir. Sulit untuk menyelesaikan puncaknya. Jika
telepon tidak berdering atau sekiranya rumput tidak perlu dipangkas,
saya sudah mencampakkan mesin ketik dan mulai tenggelam dalam muram
durja, saya mengharapkan telepon berdering agar saya dapat melepaskan
diri dari tugas akhir yang membosankan ini.
Akhirnya, saya mencium istri dan anak saya
sambil mengucapkan selamat tinggal, mesin tik kumasukkan ke dalam bagasi
mobil dan segera bergegas menuju Pennsylvania. Di sana ada sebuah
pondok dari kayu, suasana sekeliling sepi. Di sanalah saya membenamkan
diri selama dua hari dan bebas dari gangguan untuk menyelesaikan naskah
yang belum selesai. Karena suasana hati yang tenang, saya yakin bahwa
suatu ketika naskah itu akan selesai.
WAKTU ITULAH KUNCINYA
Tentu saja cara untuk menyelesaikan buku bukanlah selalu dengan cara seperti itu.
Setelah bertahun-tahun lamanya menulis buku di
bawah berbagai ragam situasi, saya dapat memberikan beberapa hal yang
tampaknya menolong saya selama ini.
Pertama-tama saya meminta pertolongan Tuhan
agar membantu saya mengerjakan naskah dengan menggunakan mesin tik
(komputer, red.). Saya percaya Tuhan dapat membantu saya.
Setiap hari, tetapkanlah waktu yang dapat Anda
gunakan secara teratur untuk menulis dan tetaplah berpegang teguh
atasnya. Mungkin waktu yang dapat Anda gunakan ialah pada petang hari
ketika anggota keluarga menonton TV, tiga jam pada petang hari itu, atau
pada waktu subuh ketika mereka belum bangun.Jangan tunggu sampai
inspirasi datang. Saya sudah pernah menanti inspirasi dan menyediakan
kertas kosong, saya lakukan itu berjam-jam lamanya untuk memulai sebuah
cerita, usaha itu tidak berhasil.
Cara terbaik ialah menulis saat ada buah
pikiran muncul. Sekali Anda telah membiasakan pikiran bergerak, maka
Anda telah mengatasi kelesuan dan kelambanan berpikir, kemampuan Anda
sudah terbentuk dan terwujud.
Kapan waktu yang terbaik untuk menulis?
Pagi-pagi sekalikah? Pada waktu larut malam ketika semua sanak keluarga
sudah tidur nyenyak? Setiap orang memunyai variasi yang beragam. Tetapi
apabila Anda sudah menemukan saat yang tepat bagi Anda, gunakanlah
kesempatan itu dan tetaplah melatih diri supaya tetap setia dengan waktu
itu.
Yang amat penting ialah menentukan tujuan
penulisan. Dorongan yang terbesar dalam penulisan ialah target yang
hendak dicapai. Tiga halaman setiap hari? Sebuah artikel diselesaikan
dalam tiga hari? Dan berjuanglah untuk mencapainya. Kalau Anda sudah
memunyai tujuan, setan selalu membisikkan akal bulus kepada Anda, "Ah,
tenang-tenang sajalah, toh Anda memunyai waktu cukup banyak."
Jangan ikuti bisikan yang demikian. Jika Anda
merasa orang lain perlu membaca apa yang hendak Anda sampaikan dan
mungkin menyentuh hati mereka, janganlah ditunda.
Sekadar contoh, apabila saya menulis sebuah
buku, isi buku saya bagi dalam lima belas bab. Saya menetapkan waktu
bagi setiap bab. Dua minggu satu bab? Baiklah, jadi waktu yang saya
perlukan tiga puluh minggu. Lalu ada beberapa yang dapat saya selesaikan
dalam satu minggu, tetapi untuk bab yang sulit mungkin diperlukan lebih
banyak waktu dan itulah yang saya gunakan untuk bab yang sulit itu.
Untuk menyelesaikan naskah Anda, buatlah jadwal tambahan beberapa minggu
itu sebagai selingan untuk mengadakan perjalanan misalnya, atau
menerima tamu yang tidak terduga, atau peristiwa-peristiwa penting
lainnya.
Yang jelas Anda memunyai "deadline" atau batas
waktu. Umumnya para penulis mengerjakan tugasnya yang terbaik pada saat
dia harus menghadapi hal itu saja.
Ketika Anda mengerjakan tulisan itu, janganlah
terlalu banyak merisaukan perasaan-perasaan Anda sendiri, yang
memengaruhi diri Anda. Salah satu dari antara tulisan saya yang terbaik,
saya tulis ketika saya merasa miskin bahan. Pada kesempatan lain,
ketika bahan cerita atau prosa sedang mengalir dengan deras dan saya
merasa seperti Hemingway, justru kisahnya menjadi acak-acakan. Jika Anda
merasa bahwa Anda berjuang menempuh jurang yang dalam, bekerja keraslah
dan pandang ke depan, lakukan yang terbaik yang dapat Anda lakukan.
"Apa saja yang dapat Anda lakukan, lakukanlah dengan segenap hati."
Mari kita hadapi. Masing-masing kita memunyai
waktu untuk menulis, yang dapat kita sisipkan di antara jam kerja, tetap
dengan tanggung jawab pribadi yang diberikan kepada kita. Dan ini dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena pekerjaan yang kita gumuli setiap
hari justru memerkaya warna dan latar belakang karya kita, umumnya yang
ada kaitannya dengan pembaca karya kita sendiri.
Berusaha dan berdoalah agar Anda memunyai
waktu yang cukup banyak, yah, begitulah yang seharusnya. Tetapi bilamana
ada interupsi, janganlah menangisinya. Mungkin justru itulah pelajaran
yang bagus bagi Anda untuk menghadapi masalah yang lain.
Ditulis oleh:Richard Schneider
Ditulis oleh:Richard Schneider
No comments:
Post a Comment